Tuesday, November 29, 2011

Refleksi


Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sahabat, aku hanya ingin sedikit berbagi

Hari itu.. aku bertanya pada Rabb kita
“Rabb.. sebenarnya apa kerja mereka? Apa tugas mereka? Apa fungsi keberadaan mereka?”
Tidak berapa lama Dia menjawab
“Mi, sekarang Aku (benar-benar) masukkan kamu kedalamnya, ke ‘tempat’ yang kamu pertanyakan selama ini, agar kamu paham betul bagaimana kerja, tugas dan fungsi mereka”

Di lain waktu, ketika aku sudah masuk di dalamnya, aku berkata
“Rabb, sungguh aku merasa tidak pantas berada di dalamnya, ilmuku jauh dari standar ideal, pengalamanku tidak banyak seperti mereka”
Segera Allah kembali mejawabku dengan sabar
“Ami sayang, inilah proses itu, Aku menempatkan kamu disini sebagai proses pembelajaran, Aku ingin kamu memanfaatkan ‘tempat’ ini untuk meningkatkan segala aspek yang ingin kamu kejar”

Tidak lama setelah pertanyaan sebelumnya, tiba-tiba keraguanku muncul
“Rabbku..bisakah aku menjalankan amanah ini?”
Dia menjawabku dengan begitu damainya
“Ami...kamu tenang aja..ada banyak orang hebat disekitarmu, kamu akan sama-sama belajar dengan mereka agar diakhir nanti bukan cuma satu, dua atau tiga orang yang menjadi kupu-kupu, tapi semuanya, untuk selanjutnya terjun ke masyarakat”

Masih teringat di kepalaku, ketika semester dua dulu aku ‘berbagi’ dengan Nya
“Rabb.. aku mau jadi asisten mata kuliah ini, aku mau jadi asisten mata kuliah itu, aku pengen ngerasain jadi guru bimbel, aku pengen dapet beasiswa itu, aku pengen ini, aku pengen itu” (manusia emang banyak maunya)
Aku menunggu..semester 3 berlalu..empat..lima..hingga enam..masih belum juga Dia menjawab inginku
Tapi..ketika semester 7 datang.. perlahan tapi pasti Allah menjawab semua inginku sambil ‘berkata’
“Ami sayang...sekarang Aku kabulkan semua keinginanmu. Kenapa baru disemester 7? Karena aku ingin mengajarkanmu tentang indahnya menunggu jawaban Ku, tentang bahagianya memiliki hati yang pasrah pada Ku, tentang proses pembelajaran untuk menjadi pribadi yang lebih ikhlas dan sabar. Lebih jauh, karena Aku tahu sesungguhnya kamu baru akan bisa menghadapi semua di semester 7 ini. tingkat 2 dan 3 adalah tingkat yang padat untukmu, kuliah dan amanah lain akan banyak menyita perhatianmu saat itu. Yakinlah hamba Ku, Aku memberikan yang kamu butuhkan sesuai kesanggupanmu, bukan keinginan yang kadang kau sendiri tidak yakin bisa menhadapinya.

Suatu kali, aku kecewa teramat sangat karena apa yang aku harapkan tidak terlaksana. Aku kembali bertanya pada Nya
“kenapa Rabb.. kenapa semua jadi seperti ini...?”
Lalu Allah menjawabnya dengan penuh kecintaan pada seorang hamba Nya yang tidak bosan mempertanyakan banyak hal
“Ami.. apakah semua yang kamu inginkan harus Aku penuhi? Lalu bagaimana kamu akan belajar tentang hidup. Hidup ini perlu banyak pemaknaan sayang.. Bukan hanya kebahagiaan yang ingin Aku ajarkan padamu..tapi juga kesedihan, kekecewaan.. Agar kamu pham betul bagaimana memaknai hidup ini, lalu mengajarkan dan berbagi dengan yang lain. Agar kamu bisa merasakan yang orang lain rasakan. Karena sesungguhnya, kalian, umat muslim adalah satu. Percayalah, pada dasarnya kebahagiaan ada di dirimu, tinggal bagaimana kamu memaknai itu semua. Ikhlaslah wahai hamba Ku.. aku tidak akan memberikan ujian diluar kesanggupanmu. Karena Aku Rabbmu, Aku penciptamu, dan Aku paham bagaimana kamu.

Dari semua jawaban Nya, aku menjawab “Baik Allahku, aku ikhlas dan Insya Allah paham atas semua kehendak Mu”

Sahabatku, sesungguhnya Allah selalu bicara pada kita..
Tapi.. Allah bicara dengan bahasa Nya
Bahasa yang hanya bisa ditangkap, diterima, dan dipahami oleh hati yang lembut..
Yaitu hati yang ikhlas dan paham bahwa pasti ada hikmah dibalik setiap  peristiwa
Hati yang merindu Nya
Hati yang dapat menstimulus kelenjar air mata untuk selalu menangis dihadapan Nya

Bolehkah aku bertanya?
Pernahkah sahabat ingin sekali menangis di hadapan Nya tapi tidak sedikit pun air mata yang keluar?
Suatu kali seorang Ustad pernah berkata:
“jika kamu tidak bisa menangis dihadapan Nya ketika berdoa, menangislah karena kamu tidak bisa menangis”
Tidak keluarnya air mata ketika bermunajat kepada Nya adalah salah satu indikasi kerasnya hati.
Ketika hati keras, jangankan untuk menangkap, menerima apalagi memahami bahasa Nya, untuk merasakan kehadiran Nya saja akan sulit.
Untuk itu, wahai sahabatku..
Mintalah hati yang lembut pada Nya, Allah SWT, Allah kita yang Maha Lembut
Agar kita bisa
Melihat dalam gelap..
Merasakan dalam diam..
Dan..
Mendengar dalam kebisuan..

Semoga kita selalu saling mengingatkan dan menguatkan
semoga bermanfaat :)

2 comments: