Sunday, February 13, 2011

Cinta atau ‘cinta’? *makan tu ‘cinta’…!!!!

sebenernya ini repost dari poastingan di fb gw.

Sebelumnya saia mohon maaf kalo ada yang tersindir atau tersinggung karena note ini. ‘ter’ berarti sebuah ketidaksengajaan. Ok!?

Note ini adalah ekspresi kegundahan, kegelisahan, kebodohan (mungkin), dan ketidakberdayaan gw melihat beberapa fenomena yang terjadi akhir-akhir ini di lingkungan terdekat gw.

Sedih..kesel..sebel..semuanya bercampur..dan yang paling nyiksa adalah perasaan useless ditengah-tengah kejadian akhir-akhir ini.
Eh,,maaf juga klo ada yang ga nyaman sama judul apalagi isi note ini.. juga dengan pilihan bahasa yang saia gunakan,, ceritanya gw lg jadi ami yg SMA. *ga mang ami yang sma gmn?!biasa aja perasaan
Note ini berangkat dari sebuah kejadian yang ngbuat gw shock setengah mati (lebay). Ampun2an.. pas dengar cuma bisa Istigfar..Astagfirullah…hampir pingsan…pngen teriak..untung inget lg di Plasma,,tempat umum..
Eh,,udah kbanyakan intronya,,

Bismillah…
“karena gw cinta ma dia..gw mau nglakuin apa aja buat dia”
Kata2 yang pasti ga asing didenger oleh kaum muda-mudi yang katanya sii lagi mabuk asmara. Cih!!coba pertanyakan lagi itukah yang namanya cinta?!
Saudaraku..

Gw rasa semua pasti setuju bahwa cinta itu datangnya dari Sang Maha Mencintai dan Dicintai.. Allah SWT. Karena memang Dia-lah sumber dari segala sumber.
“Dan diantara tanda-tanda (kebesaran) Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan saying. Sungguh, yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir”. QS. Ar-Rum:21

Allah ga pernah sekalipun nglarang kita untuk jatuh cinta, mencintai dan dicintai..justru Dia sangat menganjurkan kita untuk saling mencintai sesama manusia.

Tapi..cinta yang kaya gimana dulu nih?!
Yang rela nglakuin apa aja buat ‘pasangan’ yang notabenenya belum halal?!
Rela memberikan apapun termasuk ‘kehormatan’ kepada orang yang terlalu banyak ngumbar janji palsu?!
Atau cinta yang secara tidak langsung membiarkan kita ‘menikmati’ kesakitan dan ngbuat jauh dari Nya??!
Cinta yang ngbuat si pecinta sangat ketergantungan sama pasangannya??!
Cinta yang ngbuat sii pecinta memilih untuk mengakhiri hidup a.k.a bunuh diri pas kehilangan ‘pasangan’nya?

Astagfirullah…sempit bgt sii makna ‘cinta’,,cuma sampe sebatas itu?!
Ya,,yg kaya gw bilang diatas tadi,,Allah ga pernah nglarang kita untuk jatuh cinta,,tp Allah melarang kita untuk mendekati zina (Mbaku,2009).
Lantas,,klo ‘cinta’ yang dimaksud justru membawa kita mendekati zina..masih pantaskah itu disebut cinta??
Cinta yang justru ngbuat kita jauh dari yang memberi kita cinta tersebut.
Cinta apa nafsu??

Sungguh, Allah memang menurunkan Al Qur’an dan Hadits untuk hamba Nya yang berfikir. Kalimat simple yang sarat makna mengenai cinta dan mendekati zina.
Haaah…siapalah saya bisa menafsirkan Surat Cinta Allah yang begitu indah.
Sahabatku..

Yuk,,coba analisis ulang lagi cinta seperti apakah yang sekarang sedang ‘dipelihara’?!

Klo boleh mengutip ungkapannya Pak Anis Mata,,cinta itu berhierarki.
Berhierarki? (klo gw g salah kurang lebih begini,,maaf luping):
Cinta kita kepada manusia haruslah bersumber karena kesholehannya, kesholehannya itu sudah pasti karena Ia mencontoh Rasulullah Saw, Rasulullah Saw kan kekasihnya Allah..it means kita mencintai Allah SWT. Karena memang seharusnya Dia-lah muara cinta kita.

*eh,,aduh apa terbalik ya hierarkinya,,klo ada yang salah harap dikoreksi..
Cinta itu lumrah kok,,fitrahnya manusia,,yang ga lumrah adalah ketika kita menyikapinya dengan berlebihan,,tidak sesuai dengan yang Allah maksudkan.
*dan setiap orang berhak punya masa lalu,,yang terpenting adalah bagaimana masa sekarang dan masa depan kelak.

“Walal akhirotu khoirulaka minal uula.. dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan”. QS. Ad-Dhuha:4.

Wallahu’alam biishawab
Sekali lagi gw minta maaf banget klo ada yang kurang berkenan dari kata-kata gw,,
beneran,,pun dengan gw nulis note ini sama sekali ga berarti gw lebih baik dari siapapun,,bahkan mungkin gw jauh lebih tidak baik dari yang lain. Sekali lagi ini cuma sebuah ekspresi melihat yang terjadi akhir2 ini.
Buat sahabat-sahabat gw tersayang…
Sayang kalian karena Allah SWT..

Friday, February 4, 2011

beda menundukkan pandangan vs menundukkan pahala *repost

Beda Menundukkan Pandangan vs Menundukkan Kepala
Dikutip dari blog seseorang yang ga kenal jg sii,,klo ga salah nama beliau Abdillah. blog ini ga sengaja ketemu pas lagi nyari tentang kepribadian (lho,,ga pentingnya keterangan ini,hhe).
Comment yang pertama kali keluar pas baca blog ini : “oo..” “hah!!” “mang iya ya?!” “mang begitu?!” “haduh-haduh,,serem amat!?” “tapi mang iya juga sii..”
Beda Menundukkan Pandangan vs Menundukkan Kepala?!
ini jelas beda, yg diperintahkan itu menundukkan pandangan bukan menundukkan kepala.(Abdillah, 2009)

cara memandang orang ada 2 tingkatan :
1. melihat = hanya memandang biasa2 saja
2. menatap = memandang penuh makna dan fokus
kalau kepala ada 2 posisi :
1.tegak
2.menunduk
nah menundukkan itu setara dengan frase “menurunkan tingkatan”
menundukkan kepala dari tegak menjadi tunduk
menundukkan pandangan dari menatap menjadi melihat saja
nah, jangan salah kaprah gara2 dibilang menundukkan pandangan malah dilakukannya menundukkan kepala.
kesannya sie baik klo (terutama) wanita waktu berbicara dengan pasangan jenisnya tidak melihat wajah lawan bicaranya dengan cara menundukkan kepalanya.
Namun apa yang terjadi?
ANDA JUSTRU MEMBUKA KESEMPATAN LAWAN BICARA ANDA MENATAP ANDA SEPUAS-PUASNYA TANPA ANDA TAHU ANDA SEDANG DITATAP SEDALAM-DALAMNYA *ih,,sumpah ini bagian terserramm,,no way!!
jadi tetaplah tegakkan kepala, lihat lawan bicara kita. maka ia tak akan menatap qt dengan semena-mena dirinya.
tapi ingat, cukup di lihat saja…jangan ditatap. saat bicara tegakkan kepala Anda dan tatap salah satu anggota wajahnya KECUALI MATANYA. kalau saya biasanya menatap hidung/dagu lawan bicara saya. jangan lihat ke mata karena mata adalah kunci nya hati dan perasaan. karena berdasarkan teori saya yang baru saya temukan beberapa detik lalu:
perasaan + penglihatan = tatapan
begitu juga kata David J. Lieberman, Ph.D bahwa jika Anda menatap mata orang yg belum Anda kenal selama 10 detik, lalu anda tersenyum maka orang itu selanjutnya akan lebih terbuka pada Anda. termasuk muncul rasa senang pada Anda.
So, jangan sampe salah kaprah lagi kawan. sebelum kepala yang kau tundukkan waktu bertemu orang lain/saat berbicara dgn orang lain justru malah membuat orang di depanmu menikmati menatap wajahmu semena-mena. Lihat dia tunjukkan bahwa kita tak bisa ditatap sembarangan
*dinukilkan dari teori Ikhwan Abdillah, 2009 ^^